Bintang yang tersembunyi didalam gelap bersandar pada langit yang menangis dengan sendu sedang gerimis lembut bertebaran menyapa bumi yang muram. Ia dibawah sebuah neon meringkuk antara kenyataan dan mimpi. Ia sedang berfikir tentang perasaannya. Bagaimana mungkin ia dibuat resah oleh perasaannya sendiri, bahkan ia pun tak pernah tau keindahan senyuman kekasihnya itu.
" Jelas ini cinta. . . Ya, jelas perasaan ini bukan sekedar bualan." pikirnya. Ia yakin almitra pun mencintainya seperti ia mencintai bayangan kekasihnya.
Sebuah Pesan singkat membuyarkan lamunannya yang semakin menuntun pada rahasia.
" malam takkan mampu menakutiku dengan dosa cinta dan seharusnya cintamu padaku tak menabiri kenyataan, karena kebutaan akan menuntun kamu kedalam jurang." Hampir seratus kali pesan itu dibacanya, tapi tetap tak mengerti.
" Aku tak kira wanita lembut sepertinya mampu merangkai kata sedemikian rumit. Huh. . . Apa artinya, kenapa cinta lebih suka membuat semuanya menjadi rumit dan sulit dimengerti." gumamnya.
Hujan mulai tipis dan sebuah lagu berjudul Harmoni berdendang menemani suara gerimis.