KEPADA: Mimpi yang mengisi kekosongan dan cinta yang menyibak takdir
1 tahun lalu aku adalah debu yang tertiup angin utara dan timur. kukuras samudra kehidupan, hingga terkuak semua kekeliruan. Asap-asap kretek menarikan pertanyaan yang mendesakku dengan waktu. Aku bimbang dan kebimbanganku itu berjajar dengan sikapku. Akh... Rasanya aku ingin hancur karena setiap kali terhembusnya nafas maka saat itu aku kembali jadi debu. Aku harus bagaimana???
Ketika fajar pertama kali mengelus tangisku 20 tahun yang lalu, dengan segala pepujian ibu menaruh harap pada bayi yang masih kosong oleh prahara kehidupan. Kebahagiaannya bagai seorang pendaki yang menjajakkan kaki dipuncak tertinggi dunia, bagai seorang petapa yang mendapat cahaya lentera jiwa. Digumamnya segenap doa menyucikanku dengan nama Fajar Herlambang. Lalu ibu menangis bahagia dan berkata " intan yang Tuhan titipkan padaku, jadilah engkau lambang kehidupan yang membangkitkan setiap manusia dengan mimpinya, tiupkan-lah nafas fajarmu diatas tanah-tanah yang merindukan kesejukan dan nyalakanlah sebuah lentera agar menjadi jalan para pengelana yang tersesat dalam jiwanya".
Itulah awal aku menghirup setiap nafas didalam sebuah gelas yang berisi penderitaan dan kebahagiaan lalu dengan mata kusaksikan berbagai lengkungan kehidupan serta kukelilingi matahari selama 20 tahun. Kucicipi setiap anggur yang ditanam diatas taman Eden, kuresapi nyanyian-nyanyian malam disiar kubah masjid, dan ku sembahyangi sang hiang widi di kuil-kuil petapa demi menemukan hakikat yang tersembunyi dibalik rahasia alam. Kutapaki setiap bukit-bukit yang disatukan dengan lembah, kudengarkan desir-desir ombak yang membisikkan nyanyian lautan biru dan kutengadahkan kepala menatap kebiruan langit berharap warnanya akan terserap kedalam hatiku, kemudian kuketuk rumah-rumah para penyamun agar mereka menyajikanku sepiring kenikmatan materi yang memabukkan dan menyunglap mataku menjadi buta akan Tuhan, lalu kusilahkan kakiku sejajar dengan dengan pecinta agama agar aku mampu melihat dunia dari mata batinku. Tapi sampai saat itu belum tiba, keresahan dalam hatiku tetap tak terjawab satu helaipun.
Pada usiaku 19 tahun, penderitaan dan kesedihan menamparku dengan tabirnya serta memaksaku tersadar pada lengkungan jalan yang selama ini kutelusuri. mataku sudah sangat lebam dan tak mampu lagi menumpahkan kenyataan yang terjadi, lalu yang tertinggal dari semua itu hanya seorang pemuda yang sudah tidak punya asa karena terbawa angin dan akhirnya lebur menjadi debu.
apa yang harus aku lakukan???
Tuhan tak akan pernah diam melihat manusia yang putus asa, dengan kasih ia membisikkan padaku kata-kata mistik yang harus kupecahkan dengan budi dan pengalamanku. 1 tahun pergumulanku dengan kesadaran membuatku harus menanggalkan ego dan merendahkan hatiku hingga mencium telapak kaki. aku tidak lagi melihat takdir dengan mata tapi hatiku menyibak semua takdir yang harus kubuka rahasianya. Aku tak ingin menjadi seorang yang fatalis aku harus menguak takdir dan mengubahnya menjadi lebih baik.
Sekarang, setelah 1 tahun aku berkelana dalam hatiku. Kalian akan melihat manusia baru, lihatlah aku sekarang bukan dari apa yang nampak dengan matamu tapi apa yang tersembunyi dari selubung tanah liatku. Mengertilah bukan dari apa yang kuucapkan tapi dari cinta yang kusampaikan melalui perantara hati kita. Tersenyumlah bukan dari apa yang aku lakukan tapi dari pesan yang ku sampaikan padamu.
hai teman-teman pemudaku, kuserukan pada kalian bahwa hidup ini indah. carilah keindahan itu! tapi ingat, jangan kau mencarinya ditumpukan dunia yang fana ini. tetapi sesungguhnya keindahan itu ada didalam diri kita, jauh didalam hati kita. dan di dalam hati kita itu terdapat keindahan yaitu CINTA.
akhirnya selesai juga tulisan gw dan dengan ini gw tutup pengelanaan gw selama setaun, trus mau ucapin makasih sama :
@MR. SKA : makasih ya mas pelajaran filsafatnya selama sebulan, saya banyak mengamil makna dari cangkrungan kita disetiap warung kopi.
@MBK.Anis : makasih mbk, udah mau nampung sastrawan didalam rumahnya. maaf aku gak bisa balas dengan apa". aku bingung mau balas dengan apa, kayaknya ga ada yang pantas deh. kalau boleh, kita tukeran buku gimana??? Gibran buat mbk deh tapi Manunggaling buat aku. gimana???
@para SPG yang aku bilang wujud mereka kayak manekin, pamer aura. hehehehe, tapi makasih ya udah mau ngajarin juniormu pengalaman baru. kak Rose, memperjuangkan kesengsaraan yang menyerangnya tanpa dosa apapun. Cici, mencoba beradaptasi dikota yang tidak ia kenal saran dariku ci, kamu harus belajar bahasa jawa yang serius biar kalau ada yang katain kamu kamu jadi tau artinya, kamu kalau dikatain malah ketawa-ketawa. mbk Iva, mbk jangan lari karena hanya ingin lebih nyaman dari ini semua tapi perjuangkan hak yang masih mbak punya walau hanya setetes harapan sekalipun.
@bapak : hidupmu kau persembahkan untuk setiap nyawa yang ditangguhkan Tuhan kepadamu. kau adalah manusia super power yang pernah kukenal. seorang petani yang memperjuangkan takdirnya diatas tanah millik orang lain. terima kasih
@Frieda : kau adalah sahabatku disaat hatiku terbang bersama rahasia kehidupan. kau dalah semangatku dalam mencari ketenangan jiwa. aku berjanji akan membawamu terbang bersamaku diatas ketenangan jiwa. aku tau kamu butuh itu kekasihku.
yang kelewat nulis sendiri ajah yah.... GBU ALLL
Ketika fajar pertama kali mengelus tangisku 20 tahun yang lalu, dengan segala pepujian ibu menaruh harap pada bayi yang masih kosong oleh prahara kehidupan. Kebahagiaannya bagai seorang pendaki yang menjajakkan kaki dipuncak tertinggi dunia, bagai seorang petapa yang mendapat cahaya lentera jiwa. Digumamnya segenap doa menyucikanku dengan nama Fajar Herlambang. Lalu ibu menangis bahagia dan berkata " intan yang Tuhan titipkan padaku, jadilah engkau lambang kehidupan yang membangkitkan setiap manusia dengan mimpinya, tiupkan-lah nafas fajarmu diatas tanah-tanah yang merindukan kesejukan dan nyalakanlah sebuah lentera agar menjadi jalan para pengelana yang tersesat dalam jiwanya".
Itulah awal aku menghirup setiap nafas didalam sebuah gelas yang berisi penderitaan dan kebahagiaan lalu dengan mata kusaksikan berbagai lengkungan kehidupan serta kukelilingi matahari selama 20 tahun. Kucicipi setiap anggur yang ditanam diatas taman Eden, kuresapi nyanyian-nyanyian malam disiar kubah masjid, dan ku sembahyangi sang hiang widi di kuil-kuil petapa demi menemukan hakikat yang tersembunyi dibalik rahasia alam. Kutapaki setiap bukit-bukit yang disatukan dengan lembah, kudengarkan desir-desir ombak yang membisikkan nyanyian lautan biru dan kutengadahkan kepala menatap kebiruan langit berharap warnanya akan terserap kedalam hatiku, kemudian kuketuk rumah-rumah para penyamun agar mereka menyajikanku sepiring kenikmatan materi yang memabukkan dan menyunglap mataku menjadi buta akan Tuhan, lalu kusilahkan kakiku sejajar dengan dengan pecinta agama agar aku mampu melihat dunia dari mata batinku. Tapi sampai saat itu belum tiba, keresahan dalam hatiku tetap tak terjawab satu helaipun.
Pada usiaku 19 tahun, penderitaan dan kesedihan menamparku dengan tabirnya serta memaksaku tersadar pada lengkungan jalan yang selama ini kutelusuri. mataku sudah sangat lebam dan tak mampu lagi menumpahkan kenyataan yang terjadi, lalu yang tertinggal dari semua itu hanya seorang pemuda yang sudah tidak punya asa karena terbawa angin dan akhirnya lebur menjadi debu.
apa yang harus aku lakukan???
Tuhan tak akan pernah diam melihat manusia yang putus asa, dengan kasih ia membisikkan padaku kata-kata mistik yang harus kupecahkan dengan budi dan pengalamanku. 1 tahun pergumulanku dengan kesadaran membuatku harus menanggalkan ego dan merendahkan hatiku hingga mencium telapak kaki. aku tidak lagi melihat takdir dengan mata tapi hatiku menyibak semua takdir yang harus kubuka rahasianya. Aku tak ingin menjadi seorang yang fatalis aku harus menguak takdir dan mengubahnya menjadi lebih baik.
Sekarang, setelah 1 tahun aku berkelana dalam hatiku. Kalian akan melihat manusia baru, lihatlah aku sekarang bukan dari apa yang nampak dengan matamu tapi apa yang tersembunyi dari selubung tanah liatku. Mengertilah bukan dari apa yang kuucapkan tapi dari cinta yang kusampaikan melalui perantara hati kita. Tersenyumlah bukan dari apa yang aku lakukan tapi dari pesan yang ku sampaikan padamu.
hai teman-teman pemudaku, kuserukan pada kalian bahwa hidup ini indah. carilah keindahan itu! tapi ingat, jangan kau mencarinya ditumpukan dunia yang fana ini. tetapi sesungguhnya keindahan itu ada didalam diri kita, jauh didalam hati kita. dan di dalam hati kita itu terdapat keindahan yaitu CINTA.
akhirnya selesai juga tulisan gw dan dengan ini gw tutup pengelanaan gw selama setaun, trus mau ucapin makasih sama :
@MR. SKA : makasih ya mas pelajaran filsafatnya selama sebulan, saya banyak mengamil makna dari cangkrungan kita disetiap warung kopi.
@MBK.Anis : makasih mbk, udah mau nampung sastrawan didalam rumahnya. maaf aku gak bisa balas dengan apa". aku bingung mau balas dengan apa, kayaknya ga ada yang pantas deh. kalau boleh, kita tukeran buku gimana??? Gibran buat mbk deh tapi Manunggaling buat aku. gimana???
@para SPG yang aku bilang wujud mereka kayak manekin, pamer aura. hehehehe, tapi makasih ya udah mau ngajarin juniormu pengalaman baru. kak Rose, memperjuangkan kesengsaraan yang menyerangnya tanpa dosa apapun. Cici, mencoba beradaptasi dikota yang tidak ia kenal saran dariku ci, kamu harus belajar bahasa jawa yang serius biar kalau ada yang katain kamu kamu jadi tau artinya, kamu kalau dikatain malah ketawa-ketawa. mbk Iva, mbk jangan lari karena hanya ingin lebih nyaman dari ini semua tapi perjuangkan hak yang masih mbak punya walau hanya setetes harapan sekalipun.
@bapak : hidupmu kau persembahkan untuk setiap nyawa yang ditangguhkan Tuhan kepadamu. kau adalah manusia super power yang pernah kukenal. seorang petani yang memperjuangkan takdirnya diatas tanah millik orang lain. terima kasih
@Frieda : kau adalah sahabatku disaat hatiku terbang bersama rahasia kehidupan. kau dalah semangatku dalam mencari ketenangan jiwa. aku berjanji akan membawamu terbang bersamaku diatas ketenangan jiwa. aku tau kamu butuh itu kekasihku.
yang kelewat nulis sendiri ajah yah.... GBU ALLL
0 komentar:
Posting Komentar