Saya bingung harus memulai dari mana. Sudah lama saya ga nulis, jari ini rasanya kaku, otakpun beku. Mati rasa, cuma itu kata itu yang menurut saya pantas diucapkan untuk saya sekarang ini. Intensitas menulis saya jauh lebih menurun dan bahkan ancur. Saya tidak lebih rajin menulis dibandingkan saat saya menulis ketika masih aktif di berbagai kegiatan sosial dulu ..
Dan sore ini, *dengan PC kantor * saya mencoba untuk menulis lagi di sini ( he..he.he....sory pak bos...pinjam kompi nya bentar buat nulis lagi ....dan Semuanya itu berkat Perahu Kertas.
Novel setebal 444 halaman karangan Dewi Lestari (Dee) itu saya habiskan dalam waktu lima setengah jam. Ini pertama kalinya saya menyelesaikan novel setebal itu dalam waktu singkat. Biasanya saya bisa memakan waktu 1-2 minggu, atau bahkan sampai 3 minggu bila kerja menyita banyak waktu saya.
Saya mempunyai semua novel karangan Dee, mulai dari Supernova: Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh; Supernova: Akar; Supernova: Petir; Filosopi Kopi; Rectoverso; dan Perahu Kertas. Ya, saya menggilai novel-novelnya semenjak pertama kalinya saya membaca Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh *dari download gratis *. dan sejak saat itulah saya jatuh cinta pada hasil karya Dee.
Perahu Kertas. Novel ini lebih ‘ringan’ dibandingkan novel-novel Dee sebelumnya. Namun jangan salah, novel ini membuat emosi saya teraduk-aduk semalam. Sebentar saya dibuatnya tersenyum, namun tak lama saya dibuatnya feelin’ blue yang membuat saya tak ingin berhenti membaca jika sampai cerita dalam novel itu selesai. Maaf, saya tidak akan memberikan review atau sinopsis novel ini karena kalian bisa membacanya di sini. Saya hanya ingin berbagi bagaimana novel ini membuat saya rindu untuk menulis lagi di ‘rumah’ saya ini. so......silakan brader semua klik download pdf file Perahu Kertas untuk full VERSION NOVEL
Thank’s, Dee…
Thank’s for the inspiration…
Thank’s for the inspiration…
0 komentar:
Posting Komentar